Analis Kesehatan ??
ISTILAH analis kesehatan atau pranata laboratorium masih terdengar
asing di telinga kebanyakan orang. Sebagian besar masyarakat Indonesia
lebih mengetahui dan mengenal profesi dalam bidang kesehatan seperti
dokter, perawat, bidan, dan apoteker.
Analis kesehatan adalah profesi atau pekerja pada sarana kesehatan
yang bertugas
melayani pemeriksaan, pengukuran, penetapan, dan pengujian bahan yang diambil dari seorang manusia atau bahan yang bukan berasal dari manusia untuk menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan seseorang. Seorang analis kesehatan memiliki keterampilan dan tanggung jawab yang tinggi dalam pemeriksaan sampel. Profesi ini juga berisiko fatal bila terjadi kesalahan dalam pemeriksaan sampel.
melayani pemeriksaan, pengukuran, penetapan, dan pengujian bahan yang diambil dari seorang manusia atau bahan yang bukan berasal dari manusia untuk menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan seseorang. Seorang analis kesehatan memiliki keterampilan dan tanggung jawab yang tinggi dalam pemeriksaan sampel. Profesi ini juga berisiko fatal bila terjadi kesalahan dalam pemeriksaan sampel.
Banyak orang masih salah mengartikan analis kesehatan sebagai seorang
dokter. Sebenarnya tugas seorang analis kesehatan lebih rinci dan
mengarah pada diagnosa penyakit yang dibuktikan dengan hasil diagnosa
laboratorium.
Seorang analis kesehatan umumnya bekerja pada laboratorium kesehatan.
Beberapa laboratoriun dikenal dengan nama laboratorium patologi klinik
yang berfungsi memeriksa sampel berupa cairan-cairan tubuh manusia
seperti darah, sputum, faeces, urine, liquor cerebro spinalis (cairan
otak), dan lain-lain. Termasuk juga pemeriksaan mikrobiologi (bakteri),
parasitologi (fungi, protozoa, cacing), hematologi (sel-sel darah serta
plasma), imunologi (antigen, antibodi), kimia klinik (hormon, enzim,
glukosa, lipid, protein, elektrolit, dan lain-lain).
Laboratorium lainnya dikenal dengan nama laboratorium patologi
anatomi yang berfungsi memeriksa sampel berupa jaringan hasil operasi
(histopatologi). Selain bekerja di laboratorium klinik atau pada
laboratorium rumah sakit pemerintah atau swasta, banyak pula analis
kesehatan yang bekerja pada industri makanan dan minuman, obat-obatan,
serta kosmetik. Dalam kurikulum pengajaran untuk analis kesehatan ada
mata kuliah kimia analitik, analisis kimia air makanan dan minuman,
serta toksikologi.
Program Studi Analis Kesehatan memang masih jarang dan langka di
perguruan-perguruan tinggi di Indonesia, baik negeri maupun swasta.
Sampai saat ini baru tercatat 20 lembaga pendidikan di seluruh Indonesia
dengan program studi tersebut.
Selain karena tenaga analis kesehatan masih kurang di kabupaten dan
kota, tenaga analis kesehatan juga banyak dibutuhkan karena banyaknya
masyarakat yang mengidap penyakit degeneratif seperti diabetes, asam
urat, liver, dan jantung. Pemerintah telah menetapkan di tiap puskemas
sekurang-kurangnya harus memiliki seorang tenaga analis kesehatan.
Seorang analis kesehatan yang bekerja pada salah satu laboratorium kesehatan swasta di kota Cirebon mengatakan, pekerjaannya memang sangat
berisiko karena berhubungan langsung dengan bakteri dan virus
berbahaya. Selain itu juga harus siap berhadapan langsung dengan
sampel-sampel dari pasien berupa feses, urine, sputum, dan darah.
Namun ada keasyikan tersendiri dari pekerjaan tersebut. Selain karena
nilai pelayanan kemanusiaan dan bekerja menggunakan alat-alat
laboratorium yang canggih dan berstandar internasional, seorang analis
kesehatan juga bisa menemukan penemuan-penemuan terbaru di dunia
kesehatan. Bagi yang menyukai ilmu kimia dan biologi serta suka
menggunakan alat-alat instrumen pasti akan tersalurkan saat bekerja
sebagai analis kesehatan.
Bagi para siswa SMA/SMK/MA yang ingin melanjutkan pendidikan sebagai
analis kesehatan tidak perlu khawatir. Ketika seorang mahasiswa/i program
diploma analis kesehatan lulus kuliah, beragam tawaran kerja sudah
banyak menanti, bahkan sebelum diwisuda pun sudah mulai direkrut.
Bila ingin melanjutkan pendidikan, lulusan D-III Analis Kesehatan
bisa menempuh pendidikan D-IV Analis Kesehatan di Poltekkes Bandung atau
bisa juga melanjutkan pendidikan Strata-1 (S-1) Ekstensi di Program
Studi Kesehatan Masyarakat, Farmasi atau Kimia di Universitas Indonesia,
dan S1 di Program Studi Kimia, Biologi, ataupun Kesehatan Masyarakat di
universitas swasta.
Akhirnya, bagi para siswa SMA/SMK/MA yang ingin melanjutkan studinya
selepas lulus sekolah nanti, tidak perlu ragu memilih program studi ini.
Walaupun masih terdengar asing, bulatkan tekad dan yakinlah bahwa jurusan ini memiliki prospek
kerja dan karir yang luas dan baik. Selain itu, saat ini tenaga analis
kesehatan masih sangat banyak dibutuhkan dalam pembangunan bidang
kesehatan di Indonesia dalam rangka menciptakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
Komentar
Posting Komentar