MARI BERBAGI CEGAH KANKER SERVIKS
Survive dari kanker serviks membuat siapapun memandang hidup
dengan berbeda. Kanker serviks merupakan kanker nomor satu tersering pada
perempuan Indonesia. setiap perempuan berisiko terkena infeksi HPV (Human Papiloma Virus), penyebab
kanker serviks dalam masa hidupnya, tanpa memandang usia dan gaya hidup.
Di Indonesia, diperkirakan 20 perempuan meninggal karena kanker
serviks setiap harinya. Kanker serviks merupakan penyakit kanker tersering
dijumpai di indonesia baik diantara kanker perempuan dan pada semua jenis
kanker. Namun lebih dari 70% penderita datang memeriksa diri dalam stadium
lanjut (data YKI), sehingga banyak menyebabkan kematian karena terlambat
ditemukan dan diobati.
·
Apa Itu Kanker
Serviks?
Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel
tidak normal pada serviks (leher rahim).
·
Apakah Penyebabnya?
99,7% kanker servik disebabkan oleh Human Papiloma Virus
(HPV) onkogenik (Penyebab kanker). HPV 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada
70% kasus kanker serviks di dunia.
·
Apa Saja yang Menjadi Factor
Resiko ?
Beberapa faktor resiko terkena kanker antara lain :
ü
Mulai melakukan hubungan
seks pada usia muda.
ü
Sering berganti-ganti
pasangan seksual.
ü
Sering menderita infeksi di
daerah kelamin.
ü
Melahirkan banyak anak.
ü
Kebiasaan merokok (resiko
2x lebih besar).
ü
Devisiensi vitamin A, C, E.
·
Adakah Gejala?
Kanker serviks pada stadium dini sering tidak menunjukan
gejala atau tanda-tandayang khas, bahkan tidak ada gejala sama sekali. Gejala
yang sering timbul pada stadium lanjut antara lain adalah :
ü
Pendatahan sesudah
senggama.
ü
Keluar keputihan atau
cairan encer dari vagina.
ü
Pendarahan sesudah mati
haid (menopause).
ü
Pada tahap lanjut dapat
keluar cairan kekuning-kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul,
atau tidak dapat buang air kecil.
·
Bagaimana Mencegah
kanker serviks?
Pencegahan kanker serviks dapat dikategorikan menjadi
dua kelompok yaitu:
ü
Pencegahan primer :
Promosi, edukasi, dan vaksinasi.
ü
Pencegahan sekunder : ada
beberapa metode deteksi dini yang telah dikenal antara lain pap smer dan IVA (Inspeksi
Visual Asetat).
·
Deteksi Dini (Pap smear
& IVA)
ü
Bagi perempuan yang sudah
melakukan hubungan seksual, lakukan deteksi dini setahun sekali.
ü
Deteksi dini dapat mengidentifikasi
sel abnormal, lesi pra-kanker dan kanker serviks.
ü
Apabila ditemukan perubahan
sel abnormal saat deteksi dini, maka hal ini dapat dimonitor dan diobati
sebelum berkembang menjadi kanker serviks.
ü
Resiko berkembangnya
infeksi menjadi kanker servik adalah lima kali lebih tinggi pada perempuan yang
tidak menjalankan deteksi dini secara teratur.
Komentar
Posting Komentar